Saturday, January 5, 2013

Tebar Kebaikan

 diceritakan, ada seorang pemuda berumur menyambut 30 th.. tetapi sayangnya, ia cuma mempunyai kekuatan berpikir layaknya anak berusia dibawah 10 th.. ibunya dengan penuh kasih memelihara serta mendidik si anak supaya kelak dapat hidup mandiri dengan baik, terutama dikarenakan ia jadi anaknya mempunyai kekuatan berpikir yang amat minim.

si anak amat menyukai ibunya. satu hari dia berkata, ibu, saya amat suka lihat ibu tertawa, muka ibu demikian cantik serta bercahaya. bagaimana caranya supaya saya dapat bikin ibu tertawa tiap-tiap hari ?

anakku, berbuatlah baik tiap-tiap hari. maka, ibu dapat tertawa tiap-tiap hari, jawab si ibu. lalu, bagaimana caranya berbuat baik tiap-tiap hari ? bertanya si anak.

berbuat baik yaitu bila anda bekerja, bekerjalah dengan sungguh-sungguh. bantulah orang lain terlebih orang-orang tua yang butuh dibantu, sakit atau kesepian. anda dapat sebatas menemani atau menolong meringankan pekerjaan mereka. perlakukanlah orang-orang tua itu sama layaknya anda menolong ibumu. pesan ibu, janganlah terima upah ya. sesudah selesai menolong, mintalah sobekan tanggalan serta kumpulkan cocok urutan nomornya. bila nomornya urut berarti anda telah berbuat baik tiap-tiap hari, dengan demikian ibu lalu tiap-tiap hari tentu dapat suka serta tertawa, jawab si ibu sembari membelai sayang anak satu-satunyanya.

sejak ibunya meninggal, dikarenakan kenangan serta keinginannya lihat ibunya tertawa, tiap-tiap hari sepulang kerja, dia berkeliling kampung menolong orang-orang tua, terkadang memijat, menimba air, memasakkan obat, atau sebatas menemani dengan suka serta ikhlas. apabila ditanya orang mengapa cuma sobekan tanggalan yang diterimanya tiap-tiap hari ? dia lalu menjawab, dikarenakan tiap-tiap hari, setibanya di rumah, sobekan tanggalan yang saya kumpulkan, kususun cocok dengan nomer urutnya. maka tiap-tiap hari saya seakan dapat mendengar ibuku tengah melihatku serta tertawa bahagia diatas sana.

si pemuda yang berpikiran simpel itu sudah jadi teman dekat beberapa orang di desa. hingga satu saat, atas usul dari semua warga, dikarenakan kebaikan hatinya, dia dianugerahi oleh pemerintah bintang kehormatan serta dana pensiun sepanjang hidup untuk menanggung tekadnya, yaitu supaya tiap-tiap hari dapat menolong orang lain di sisa kehidupannya.